Entri Populer

17 Desember 2011

Aksi Kemanusiaan Punk Muslim Untuk Palestina

Underground Tauhid - Molor dari jadwal yang harusnya diadakan start pukul 06.00 WIB. Aksi kemanusiaan untuk Palestina yang diadakan komunitas Punk Muslim akhirnya dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Masalah perizinan yang terlambat hingga pukul 07.00 WIB adalah salah satu kendala. Padahal massa semakin berkumpul di Bundaran HI.
Di dukung oleh komunitas Underground Tauhid United Movement yang dimobilisasi oleh komunitas Ghurabaa (Militant Tauhid), acara bergulir dengan penuh semangat. Orasi demi orasi yang dilantangkan terus menggugah semangat kemanusiaan untuk perduli kepada permasalahan Palestina. Thufail Al Ghifari yang diminta untuk tampil, ternyata mencancel di hari H, karena satu dan lain hal.
Alhasil satu satunya perwakilan dari komunitas One Finger Movement yaitu Rapper Salameh Hamzah, tampil sebagai opening act. Lalu diteruskan dengan orasi oleh Eka Saputra kordinator Punk Muslim. Sedangkan Punk Muslim sendiri tidak tampil dengan musik rock n roll seperti biasanya. Mereka justru beratribut Pantomim, dan menampilkan peragaan drama Palestina yang menggambarkan bagaimana penjajahan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Di tengah kegiatan, tiba tiba hadir Herman Budianto, Arifin Purwakananta dari Dompet Dhuafa dan ikut memberikan orasi Kemanusiaan. Suatu kejutan istimewa. Kehadiran relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa merupakan angin tersendiri bagi kegiatan ini.
Aef Saefulrocham dari LPM Dompet Dhuafa menegaskan “Acara ini patut diacungi jempol, saya baru kali melihat anak anak seniman underground perduli dengan permasalahan Palestina”
Acara inipun ditutup dengan aksi pembakaran Bendera Israel yang dieksekusi oleh Thufail Al Ghifari mewakili komunitas Underground Tauhid United Movement. Alhasil, aksi tersebut memancing perhatian polisi untuk segera menghentikan kegiatan karena diluar prosedur perizinan, namun atas kordinasi dan pengertian, pihak kepolisian tetap memberikan ruang kepada panitia untuk menutup acara dengan doa untuk Rakyat Palestina.
Sederhana namun tidak mengurangi militansi dari keperdulian kita terhadap Palestina. Seperti spanduk yang bertebaran di aksi ini..”Jangan Lupakan Palestina”. Benar jangan pernah kita melupakan Palestina, karena sejatinya permasalahan Palestina bukan semata permasalahan sentimen agama tapi di Palestina itulah tempat pelanggaran hak asasi manusia terbesar di dunia begitu Bambang Suherman manager program Dompet Dhuafa yang hadir di sela sela akhir acara menegaskan dalam sebuah diskusi sederhana.
“kita tidak akan pernah bosan berteriak mengenai masalah Palestina hingga Zionis Israel membayar apa yang telah mereka perbuat selama ini terhadap Rakyat Palestina. Propaganda ini akan kami lakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari demonstrasi, bombing graffiti, gig’s gig’s music dan seminar seminar” Seto Buje secara tegas memberikan penjelasan mewakili Ghurabaa (Militant Tauhid). Terus berjuang Punk Muslim, terus berjuang kawan kawan Underground Tauhid. Allah Beserta kita! (Andri Bujana)