Underground Tauhid - Molor dari jadwal yang harusnya
diadakan start pukul 06.00 WIB. Aksi kemanusiaan untuk Palestina yang
diadakan komunitas Punk Muslim akhirnya dimulai tepat pukul 08.00 WIB.
Masalah perizinan yang terlambat hingga pukul 07.00 WIB adalah salah
satu kendala. Padahal massa semakin berkumpul di Bundaran HI.
Di dukung oleh komunitas Underground Tauhid United Movement yang
dimobilisasi oleh komunitas Ghurabaa (Militant Tauhid), acara bergulir
dengan penuh semangat. Orasi demi orasi yang dilantangkan terus
menggugah semangat kemanusiaan untuk perduli kepada permasalahan
Palestina. Thufail Al Ghifari yang diminta untuk tampil, ternyata
mencancel di hari H, karena satu dan lain hal.
Alhasil satu satunya perwakilan dari komunitas One Finger Movement
yaitu Rapper Salameh Hamzah, tampil sebagai opening act. Lalu diteruskan
dengan orasi oleh Eka Saputra kordinator Punk Muslim. Sedangkan Punk
Muslim sendiri tidak tampil dengan musik rock n roll seperti biasanya.
Mereka justru beratribut Pantomim, dan menampilkan peragaan drama
Palestina yang menggambarkan bagaimana penjajahan Zionis Israel terhadap
rakyat Palestina.
Di tengah kegiatan, tiba tiba hadir Herman Budianto, Arifin
Purwakananta dari Dompet Dhuafa dan ikut memberikan orasi Kemanusiaan.
Suatu kejutan istimewa. Kehadiran relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa
merupakan angin tersendiri bagi kegiatan ini.
Aef Saefulrocham dari LPM Dompet Dhuafa menegaskan “Acara ini patut
diacungi jempol, saya baru kali melihat anak anak seniman underground
perduli dengan permasalahan Palestina”
Acara inipun ditutup dengan aksi pembakaran Bendera Israel yang
dieksekusi oleh Thufail Al Ghifari mewakili komunitas Underground Tauhid
United Movement. Alhasil, aksi tersebut memancing perhatian polisi
untuk segera menghentikan kegiatan karena diluar prosedur perizinan,
namun atas kordinasi dan pengertian, pihak kepolisian tetap memberikan
ruang kepada panitia untuk menutup acara dengan doa untuk Rakyat
Palestina.
Sederhana namun tidak mengurangi militansi dari keperdulian kita
terhadap Palestina. Seperti spanduk yang bertebaran di aksi ini..”Jangan
Lupakan Palestina”. Benar jangan pernah kita melupakan Palestina,
karena sejatinya permasalahan Palestina bukan semata permasalahan
sentimen agama tapi di Palestina itulah tempat pelanggaran hak asasi
manusia terbesar di dunia begitu Bambang Suherman manager program Dompet
Dhuafa yang hadir di sela sela akhir acara menegaskan dalam sebuah
diskusi sederhana.
“kita tidak akan pernah bosan berteriak mengenai masalah Palestina
hingga Zionis Israel membayar apa yang telah mereka perbuat selama ini
terhadap Rakyat Palestina. Propaganda ini akan kami lakukan dengan
berbagai macam cara, mulai dari demonstrasi, bombing graffiti, gig’s
gig’s music dan seminar seminar” Seto Buje secara tegas memberikan
penjelasan mewakili Ghurabaa (Militant Tauhid). Terus berjuang Punk
Muslim, terus berjuang kawan kawan Underground Tauhid. Allah Beserta
kita! (Andri Bujana)
Entri Populer
-
Di dalam Risalah Tabukiyah , Imam Ibnul Qoyyim membagi hijrah menjadi 2 macam. Pertama, hijrah dengan hati menuju Alloh dan Rosul-Nya. Hijra...
-
JurnalGhurabba - Ikhwani wa akhawtii fillah Rahimakumullah. Ahlu Sunnah Wal Jama’ah mengatakan bahwa: “Iman itu adalah Ucapan dan perbua...
-
"Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga nafsunya mengikuti apa yang aku bawa" (HR MUttafaqun 'alaih) Oleh : ...