JurnalGhurabba - Rabu 28 Maret 2012 seperti biasa
saya melakukan aktivitas saya sebagai seorang pelajar saya datang dengan ke sekolah dengan wajah
yang cerah dan badan yang cukup sakit sakit , sebab semalam saya tidur Cuma 4
jam saja,saya berjalan terus berjalan melihat keindahan pagi hari melihat tanda
tanda kebesaran Allah swt . sesampai disekolah saya mengkitu pelajaran demi pelajaran, sampailah pada pertengahan
hari , pada saat itu tidak guru yang
mengisi pelajaran dikelas saya , seperti biasa jika tidak ada guru yang mengisi
pelajaran saya manfaatkan waktu itu dengan berdiskusi bersama teman saya ,
kebutulan teman yg saya ajak diskusi pada saat itu adalah si A , ya saya sudah berteman dengan
si A dari saya duduk dibangku SMP , dia juga teman seperjuangan saya sewaktu
saya nge band dulu. Bermulai dari disikusi tentang kenyataan umat islam saat
ini hingga dalam diskusi itu saya menceritakan masa lalu saya hingga saat ini.
“ iya khi, ana sampai saat ini tak
pernah menyangka bias seperti ini sekarang , dulu yang ana adalah seorang
pemain bola dan anak band sejati ,dan pernah berfikir bahwa mustahil sekali
jika ana meninggalkan kedua dunia itu. Semua itu berawal dari ana mempunyai
tekad ketika kenaikan kelas khi, anak ingin berubah menjadi yg baik lagi,
mencoba me manage waktu dengan baik antara bermain bola,sekolah,dan nge
band. semua itu ana coba jalani dengan
baik,dan Alhamdulillah berjalanlah
dengan baik sampai suatu waktu dimana klub bola menginginkan saya untuk lebih
focus bermain bola karena klub ana ingin
mencari pemain yg benar benar serius . wah.. pada saat itu ana bingung super
bingung , gimana ini .. disisi lain saya ingin sekali memenuhi permintaan
pelatih ana itu disisi lain juga ana juga gak mungkin memburbarkan band ana
yang udah ana bangun selama 1 tahun itu. Bingung dan bingung, akhirnya bulan
Ramadhan pun tiba sebelum itu akhirnya ana menyaggupi permintaan itu, dengan
berkata dalam diri ana, biarlah semua mengalir apa adanya . pada saat bulan
Ramdhan ana full tidak latihan bola dan juga nge band , awalnya ana gabung pada
jama’ah masjid yang ada dirumah ana , tadarusan,solat tarawih berjamaah
mengikuti kajian pun ana ikuti.. kualitas
ibadah ana itu pun lebih meningkat dari pada seblum Ramadhan.. hati ana seperti
dicuci oleh deterjen wah.. indah sekali rasanya dekat dengan Allah, mengaji ,
Solat Taraweh,Berkupul bersama prang orang soleh.. rasanya semua masalah hilang
begitu saja . ana coba mempelajari Al-qur’an sdikit demi sedikit saya bca
terjemahan Al’Qur’an. Dan saya sempat menangis, Ya Allah ternyata selama ini
saya sudah berjalan dijalan yg salah.. keinginan berubah ana itu ana jalani
seiring hidayah Allah yg masuk dalam hati ana .. ana mulai membaca buka buku
tentang Agama Islam , sekali ya Allah ternyata ana sadar ternyta selama ini ana
berjlan di jalan yg salah. Terus dan terus ana belajar Agama islam . selain
belajar ana juga sering dapat nasihat dari teman teman jamaah saya telaah
nasihat itu.. Subhanallah.. Ampuni kesalahan aku ya Allah.. bulan Ramdhan pun
berlalu tibalah lebaran pada saat itu
ana sudah merasakan perubahaan dalam diri ana , ana sudah mulai bias membedakan
tentang kehidupan yg bebas dan yang islami. Keinginan ingin merubah perjalanan
teman2 ana yg dahulu pun ada di benak anak , hati ini seakan terpanggil.
Hingga suatu hari ana beranikan
diri bilang ke orang tua ana untuk memutuskan berhenti dari dunia bola dan mau
focus belajar . dengan perasaan yg cukup
kesal akhirnya ortu ana pun mengerti kemauan ana ini. Waktu terus berjalan.. pada
akhirnya ana memutuskan juga untuk mengakhiri diri dari dunia band, ana
menguhubingi salah satu bassis band ana waktu itu. Setelah rapat akhirnya
teman2 meneriman keputusan ana ini, ana lupa tepatnya tanggal dan hari apa band
ana bubar .Band dan bola sudah ana tinggalkan , sekrang tinggal apa?
Ya,sekarang saatnya menuntut ilmu , menigkatkan kualitas iman dan berdakwah.
Seperti yang antum tahu sendiri khi, sekrang aktivitas ana
gimana.. ana sekarang hanya bias
bersyukur pada Allah dengan rasa syukur yg mendalam yang mana Allah telah
menyelamatkan ana dari kekufuran. Sampai saat
ini ana masih suka sedih khi, kalau ingat perjuangan bokap dalam
mendukung ana untuk menjadi pemain b ola,ana suka sedih kalau mengingat perjuangan
bokap tapi ya inilah jalan yg ana tempuh sekarang, sekarang yg terpenting bukan
memikirkan kita dimasa lalu, tapi memikirkan kita dimasa depan yaitu akhirat“
diskusi saya dengan si A pun berakhir , oh ya si A ini juga Alhamdulillah sudah
berhijrah sama seperti saya dan juga ada bebera[a teman2 saya yg sudah
meninggalkan kehidupan bodohnya. ya
Allah.. ampuni kesalahan ku dan ya Allah hanya padaMu aku gantungkan doa dan
ikhtiar niat untuk selalu berjalan dalam syariatMu..
(Muhammad Novaldo Kahfi)