Entri Populer

23 Januari 2012

Jika Mampu, Jadilah Besar!

JurnalGhurabba - “Tidaklah engkau, wahai Muhammad, Aku utus kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta,” demikian Allah berfirman tentang tugas besar nan mulia yang disematkan pada diri dan hidup Rasulullah tercinta. Kalimat ini adalah terjemah  dari Surah al Anbiya: 107.
Tidak saja sebuah tugas dan kewajiban, tapi lebih dari itu adalah kemuliaan. Menjadi rahmat bagi semesta, adalah tugas Rasulullah yang sangat mulia. Begitu juga kita, kaumnya, yang mewarisi perjuangannya, meneladani perilakunya, menghidupkan sunnah, dan mengikuti jalan yang telah dibentang oleh beliau melintas ruang dan waktu, serta melampaui sejarah.
Maka, jika kau mampu, jadilah sesuatu yang besar, menggelora, mengubah, mewarnai, bahkan mencipta sejarah. Jika kau mampu, kau harus menjadi yang tinggi, atau yang dalam sekali, agar besar manfaatmu untuk manusia dan alam ini.
Tapi jika kau tak mampu, tak mengapa. Jadi kecil saja, setitik, mungkin tak nampak, bahkan tak terasa. Tapi kau mandiri, tak merepotkan sesama, dan tak menimbulkan kerusakan di tempat kau berada. Jika kau tak mampu, jadi kecil pun tak apa, asal kau tak mengganggu, apalagi menjadi penghalang ketika kebaikan dan kebenaran ditegakkan.
Maka, jika kau mampu, jadilah jalan yang besar, tempat banyak orang memanfaatkanmu untuk menempuh perjalanan menuju tujuan. Pergi dan kembali, dengan baik dan selamat, tiba di tempat.
Tapi jika kau tak mampu, tak mengapa. Jadi saja jalan setapak, yang bahkan hanya bisa dilewati seorang saja, mungkin itu dirimu sendiri. Tapi jadilah jalan setapak yang menuju tujuan, tak sesat di tengah jalan. Maka kau telah menolong lainnya dengan cara tak menjadi beban yang memberatkan.
Maka, jika kau mampu, jadilah lampu besar yang benderang. Memberi sinar dan mengusir kegelapan, bahkan bercahaya menampakkan pemandangan. Kau buat sekitarmu, menikmati terang dan tak dirundung pekat kegelapan.

Tapi jika kau tak mampu, tak mengapa. Jadi saja lentera kecil, meski sinarnya temaram tapi itu berguna untuk dirimu agar tak sesat di tengah kegelapan. Mungkin tidak seterang lampu besar, mungkin tidak sebenderang sinarnya, tapi lentera itu insya Allah menjagamu agar tak dirundung kegelapan.
Maka, jika kau mampu, jadilah angin puting beliung atau topan, menyapu dan menggulung kemaksiatan serta melibas bersih kezaliman. Jadilah angin dan tenaga yang membuat mereka yang durjana merasa gentar, meski hanya mendengar namamu saja.
Tapi jika tak mampu, tak mengapa. Kau cukup jadi semilir, angin kecil yang menyejukkan. Menghilangkan pengap panas, menyegarkan orang-orang yang kelelahan di jalan kebaikan, dan membuat napas mereka kembali longgar. Tak mengapa, kau bisa menjadi angin kecil saja, itu cukup sudah.
Maka, jika kau mampu, jadilah hujan dan bandang, dengan airnya kau gerus semua kebathilan dan kemunkaran. Maka jadilah badai dan gelombang, yang akan kau gunakan kekuatannya untuk memerangi keburukan.
Tapi jika tak mampu, tak mengapa. Kau jadi saja setetes embun di ujung-ujung daun. Menyegarkan mata yang memandang, dan menghapuskan dahaga rumput-rumput yang meski liar, tetap memerlukan sentuhan. Jadilah setitik air yang melampangkan harapan serta kehidupan.
Jika kau tak mampu menjadi besar, tak mengapa. Jadi kecil saja, mandiri, tak menjadi beban, dan tak pula menjadi penghalang. Itu pun, cukup sudah, di ujung perjalanan kita akan bertemu sebagai orang-orang yang dipersatukan dalam kebaikan. Insya Allah. Amin!

Sumber : http://penerang.com/2012/01/18/jika-mampu-jadilah-besar/ (Herri Nurdi)